Mengatasi Gangguan Tidur pada Anak: Penyebab, Dampak, dan Cara Pencegahannya

Jakarta – Gangguan tidur pada anak merupakan masalah yang cukup umum. Dalam webinar bertajuk “Gangguan Tidur dan Night Terror pada Anak” yang diselenggarakan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angkanya disebut mencapai 25-40 persen.

“Menurut studi, 25-40 persen anak dan remaja mengalami gangguan tidur,” tutur anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatri IDAI, Dr. Eva Devita Harmoniati, SpA dalam webinar, Selasa (18/2/2025).

Gangguan tidur ini ditandai dengan jumlah, kualitas, atau durasi tidur yang tidak mencukupi, serta dapat berdampak negatif pada anak maupun orang tua dalam jangka waktu tertentu.

Eva menjelaskan bahwa gangguan tidur pada anak dapat disebabkan oleh dua faktor utama, yakni:

Orang tua dapat menerapkan sleep hygiene atau kebiasaan tidur yang baik agar anak lebih mudah tidur dan mendapatkan kualitas tidur yang optimal.

“Sleep hygiene ini adalah perilaku baik maupun maupun rutinitas baik yang perlu dilakukan supaya anak belajar untuk memasuki jam tidur dengan smooth yang bertujuan agar anak rileks hingga kemudian bisa tertidur,” jelasnya.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

Selain itu, membangun rutinitas sebelum tidur dengan permainan tenang (quiet play), menyanyikan lagu nina bobo, serta memeluk anak juga dapat membantu anak merasa nyaman dan siap tidur.

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, orang tua dapat membantu anak tidur lebih nyenyak dan mengurangi risiko gangguan tidur yang berdampak pada kesehatan dan perkembangan mereka. (Redaksi)

Tags :

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tech

Popular Posts