Jakarta, 16 Mei 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama Kompas Gramedia resmi meluncurkan buku berjudul “Masinis yang Melintasi Badai”, sebuah dokumentasi tentang perjalanan kepemimpinan Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam menakhodai perusahaan KAI ketika melewati badai pandemi dan mengakselerasi transformasi layanan perkeretaapian nasional.
Buku ini tidak hanya merekam sisi personal seorang pemimpin, namun juga menyuarakan semangat kolaboratif perubahan yang menjadikan KAI sebagai tulang punggung mobilitas masyarakat Indonesia. Acara launching ini diselenggarakan di Studio 2 Kompas TV pada Jumat (16/5), dihadiri oleh lebih dari 250 peserta, mulai dari pemangku kepentingan industri, komunitas literasi, hingga kalangan media.
“Buku ini adalah simbol keberanian dalam menghadapi tantangan besar. Kami ingin mengenalkan lebih dekat sosok Pak Didiek sebagai pemimpin transformasional yang hadir tidak hanya di ruang rapat, tapi juga menyatu di lapangan bersama para pegawai,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba.
Didiek Hartantyo diangkat sebagai Direktur Utama KAI pada 8 Mei 2020, tepat saat pandemi Covid-19 menghantam Indonesia. Buku ini merekam bagaimana keputusan-keputusan strategis dan cepat harus diambil di tengah ketidakpastian, dengan tiga misi utama: memastikan operasional tetap berjalan, melindungi karyawan lebih dari 25 ribu orang, dan menjaga kepercayaan pelanggan.
“Adaptasi, transformasi, dan keberlanjutan, tiga pilar inilah yang menjadikan KAI tetap relevan, tangguh, dan progresif di tengah masa sulit,” tambah Anne.
Peluncuran buku ini menjadi bagian dari upaya penguatan budaya literasi nasional. Data Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) 2024 menunjukkan skor 73,52, melampaui target 71,4 dan capaian tahun sebelumnya (69,42). Ini memperkuat relevansi buku “Masinis yang Melintasi Badai” sebagai kontribusi nyata dari BUMN terhadap peningkatan literasi dan karakter bangsa.
Melalui kisah nyata kondisi lapangan, mulai dari rel KA, prasarana di Balai Yasa hingga lorong stasiun, buku ini menampilkan sisi humanis kepemimpinan. Didiek digambarkan tidak hanya sebagai pemikir strategi, tetapi juga sebagai pemimpin yang menyalami langsung tangan para pekerja yang berlepotan oli, mewakili penghargaan tertinggi terhadap mereka yang berada di garda terdepan perubahan.
Dalam sambutannya yang turut dimuat dalam buku, Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik buku ini sebagai catatan perjalanan penting dalam sejarah KAI.
“Pandemi menjadi ujian transformasi yang berhasil dilalui. Peningkatan jumlah layanan dan kualitasnya adalah bukti. Tantangan ke depan adalah menjaga transformasi ini tetap berkelanjutan,” ungkap Erick.
Tahun 2023, KAI mencatat layanan penumpang mencapai 371,54 juta orang. Memasuki 2024, rata-rata 35 juta orang per bulan dilayani moda ini, membuktikan keandalan kereta api sebagai transportasi masa depan.
Dengan moderator Mysister Silvilona Tarigan (Kompas TV), acara menghadirkan sambutan dari KG Media, seremoni peluncuran buku, hingga sesi intimate interview bersama Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, Penulis Zulfikar Akbar, dan VP Sustainability KG Media Wisnu Nugroho.
Acara juga dimeriahkan dengan penampilan stand-up comedy serta sesi ramah tamah yang memperkuat ikatan antara KAI, komunitas, dan publik.
“Kompasianer dan komunitas penulis turut menghidupkan semangat peluncuran melalui artikel dan unggahan media sosial. Dengan narasi utama Transformasi Kereta Api Indonesia, KAI berkomitmen memperluas jangkauan buku ini melalui kampanye digital, kolaborasi komunitas, hingga liputan di media arus utama,” tutup Anne. (Redaksi)