Jakarta, 1 Mei 2025 — LRT Jabodebek semakin memperkuat posisinya sebagai moda transportasi publik masa depan yang berpihak pada kesehatan lingkungan. Dengan jejak karbon paling rendah dibandingkan moda transportasi darat lainnya, LRT Jabodebek menjadi jawaban atas kebutuhan mobilitas perkotaan yang berkelanjutan.
Berdasarkan penghitungan emisi terbaru, LRT Jabodebek hanya mengeluarkan 15 gram COâ‚‚e per penumpang per kilometer. Angka ini jauh lebih hemat emisi dibandingkan mobil konvensional, motor, dan bahkan mobil listrik sekalipun.
Anne Purba, Vice President Public Relations KAI, menyatakan bahwa efisiensi ini adalah hasil dari komitmen jangka panjang KAI Group terhadap keberlanjutan.
“LRT Jabodebek menjadi simbol transformasi mobilitas urban yang mendukung kualitas udara lebih bersih dan kehidupan kota yang lebih sehat,” kata Anne.
Teknologi listrik melalui sistem TPSS dan Third Rail membuat LRT Jabodebek beroperasi tanpa menghasilkan emisi langsung. Sistem ini dirancang untuk mendukung kelancaran operasional sekaligus mengurangi dampak lingkungan secara signifikan.
Pada peringatan Hari Transportasi Nasional 2025, antusiasme publik terhadap transportasi ramah lingkungan terlihat nyata. LRT Jabodebek mencatatkan rekor 103.582 penumpang dalam satu hari.
“Lonjakan ini memperlihatkan pergeseran besar dalam pola mobilitas masyarakat. Mereka kini sadar bahwa transportasi publik adalah solusi masa depan—lebih bersih, lebih efisien, dan lebih bertanggung jawab secara lingkungan,” ujar Anne.
Penelitian Ametis Institute 2024 pun menggarisbawahi bahwa penggunaan transportasi publik seperti LRT adalah bagian penting dari gaya hidup urban yang peduli lingkungan.
“Pilihan Anda naik LRT bukan hanya soal bepergian, tetapi juga kontribusi nyata untuk menyelamatkan masa depan bumi,” tutup Anne. (Redaksi)