Jakarta, 2 Februari 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menggencarkan sosialisasi mengenai layanan gadai emas dan cicil emas sebagai bagian dari solusi keuangan di tengah meningkatnya harga logam mulia. Anton Sukarna, Direktur Sales & Distribution BSI, menyebutkan bahwa harga emas terus naik dengan pertumbuhan rata-rata 20%-30% per tahun.
Anton menambahkan, hingga Desember 2024, bisnis emas di BSI mencapai Rp12,8 triliun, yang merupakan peningkatan sebesar 78,17% secara tahunan (year on year/yoy). Untuk mendukung hal ini, BSI berupaya meningkatkan literasi investasi emas yang aman, termasuk produk gadai emas dan cicil emas.
Menurut Anton, nasabah bisnis emas BSI, terutama cicil emas, didominasi oleh generasi Z dan generasi Y (millennial) yang mencapai sekitar 50% dari total nasabah. “Ini menunjukkan bahwa emas menarik bagi kalangan muda sebagai alternatif investasi yang tahan terhadap inflasi dan sangat likuid,” ujarnya.
Baru-baru ini, BSI meluncurkan BSI Gold, emas batangan berlogo BSI yang diproduksi oleh PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA). Emas ini tersedia dengan skema cicil emas dan diharapkan dapat menjadi komoditi perdagangan emas setelah BSI mendapatkan izin Bullion Bank dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
(Redaksi)