Jakarta, 3 Februari 2025 – Bank Syariah Indonesia (BSI) memperlihatkan peran pentingnya dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dengan meluncurkan platform Digital Carbon Tracking dan menggunakan kendaraan operasional listrik. Platform Digital Carbon Tracking bertujuan untuk mengukur, mengelola, dan melaporkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan dari kegiatan operasional BSI, baik dari konsumsi bahan bakar minyak maupun pemakaian listrik. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menjelaskan BSI menjadi bank syariah pertama yang memiliki Digital Carbon Tracking.
“Digital Carbon Tracking yang diluncurkan BSI saat ini memantau dua cakupan emisi yakni terkait konsumsi bahan bakar minyak [BBM], dan pemakaian listrik dari kegiatan operasional BSI,” ungkapnya.
Inovasi ini mendukung upaya perusahaan dalam bertransisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan, dengan tujuan jangka panjang mencapai Net Zero Emission Indonesia pada 2060. Hery Gunardi menambahkan, “Kami berharap Digital Carbon Tracking dapat menjadi kontribusi positif terhadap upaya pengurangan emisi yang selanjutnya akan berdampak nyata pada kelestarian lingkungan.”
Tidak hanya platform digital, BSI juga mendukung keberlanjutan lingkungan melalui penggunaan 139 kendaraan listrik yang menggantikan kendaraan berbahan bakar fosil. Kendaraan listrik ini diharapkan dapat mengurangi dampak emisi dari operasional perusahaan dan mendukung pencapaian target pengurangan emisi.
Dengan langkah-langkah ini, BSI berkomitmen untuk memainkan peran aktif dalam upaya global untuk pengurangan emisi dan menjadi contoh perusahaan yang berintegrasi prinsip keberlanjutan dalam operasionalnya. BSI percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang tanggung jawab sosial, tetapi juga bagian dari strategi bisnis yang lebih luas. (Redaksi)